Implementasi Kurikulum
Wujud implementasi
suatu kurikulum adalah pembelajaran. Lebih lanjut Beuchamp (1975:164)
menyebutkan bahwa implementasi kurikulum adalah “a process to put curriculum to work”. Pembelajaran merupakan bentuk
nyata dari ide atau gagasan yang telah dirancang sebelumnya untuk mendukung
pendidikan individu. Menurut Said Hamid Hasan (2002), dua persoalan utama dalam
implementasi kurikulum adalah karakteristik kurikulum dan kemampuan guru.
Karakterisktik kurikulum yang sistematis dan flexible akan membantu guru dalam
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai di kelas, sedangkan guru harus mampu
menyelaraskan kemampuan yang dimilikinya dengan membuat metode pembelajaran
yang menarik dan sesuai di kelas. Faktor-faktor yang mampu mempengaruhi
implementasi kurikulum bagi guru antara lain, kreativitas, kecakapan,
kesungguhan, dan ketekunan guru.
Tabel
1 Hubungan Model Pembelajaran dalam Filosofi dan Teori Pendidikan
Filosofi
|
Teori
Pendidikan
|
Model
Pembelajaran
|
Perenialisme & Esensialisme
|
Pendidikan
Klasik
|
Disiplin
ilmu (Ex: Kimia)
|
Kompetensi khusus
|
Kompetensi
yang diper-syaratkan
|
Modul
Pembelajaran
|
Sifat manusia
|
Sifat
yang dipelajari
|
Klarifikasi
nilai
|
Fungsi social
|
Kebutuhan
social
|
Aktivitas
kemasyarakatan
|
Kebutuhan individu
|
Kebutuhan
dan minat individu
|
Belajar
mandiri
|
Pembelajaran
seperti yang disampaikan diatas, salah satunya berhubungan dengan kemampuan
guru. Cara guru atau pendidik menyampaikan materi yang dimuat dalam kurikulum
disebut sebagai metode pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran erat
kaitannya dengan strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru. Seorang
guru harus mampu memilih metode yang bervariasi untuk keefektifan pembelajaran. Hal ini yang kemudian menyebabkan bahwa tidak
ada metode yang lebih unggul dari metode selainnya. Selain itu, pemilihan
metode pembelajaran juga harus mempetimbangkan tujuan, ragam, skope, valid,
relevansi, dan kelayakan dengan kurikulum yang telah dibuat.
Faktor lain yang
mempengaruhi pemilihan metode belajar antara lain, tujuan kurikulum, waktu dan
fasilitas yang dimiliki, pengetahuan awal (dasar) siswa, jumlah mahasiswa,
jenis pokok bahasan yang disampaikan, dan pengalaman serta kepribadian dosen. Metode
pembelajaran dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip belajar yang ada.
Beberapa prinsip belajar secara umum dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu
mampu memotivasi peserta didik, melatih keaktifan peserta didik dalam belajar,
mampu memberikan umpan balik dan penguatan terhadap urgensi materi, dan
meningkatkan kecepatan belajar peserta didik. Metode pembelajaran yang dianggap
mampu untuk mencapai prinsip-prinsip diatas, antara lain diskusi, simulasi,
demonstrasi, sumbang saran, dan ceramah. Setiap metode tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam realita sosialnya.
Perkembangan di
abad 21 saat ini, strategi pembelajaran yang hendak diterapkan mengalami
pergeseran. Salah satunya adalah pendekatan yang berbasis teachered centered diubah menjadi student centered. Hal ini akhirnya mendorong perubahan iklim
belajar dari pemaknaan tugas individual menjadi social (Ex: tugas kelompok). Tanggung
jawab diubah dari dominasi dosen menjadi keaktifan dan partisipasi mahasiswa.
Program evaluasi juga diubah menjadi Mastery
Learning, Program Remidial, dan Student
Support Service.
Oleh karena itu,
strategi pembelajaran saat ini menekankan pada pengalaman belajar. Pengalaman
belajar berfungsi untuk menghubungkan materi yang telah diterima sebelumnya
dengan materi yang akan diterima selanjutnya. Strategi pembelajaran inilah yang
akhirnya disebut sebagai pembelajaran berbasis kompetensi (KBK).
Tabel
2 Perbandingan Pembelajaran KBK dengan Konvensional
Ciri-Ciri
|
KBK
|
Konvensional
|
Apa
|
Kompetensi
yang di-butuhkan di masyarakat
|
Penguasaan
materi pembelajaran
|
Bagaimana
|
Berpusat
pada peserta didik
|
Berpusat
pada guru
|
Kapan
|
Penguasaan
kompetensi sebelum ke berikutnya
|
Pokok
bahasan ke pokok bahasan berikutnya
|
Bilamana
|
Mempersyaratkan
suatu kompetensi dengan kriteria tinggi (PAP)
|
Penilaian
dengan kriteria PAN
|
Komentar
Posting Komentar