Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Implementasi Kurikulum Wujud implementasi suatu kurikulum adalah pembelajaran. Lebih lanjut Beuchamp (1975:164) menyebutkan bahwa implementasi kurikulum adalah “ a process to put curriculum to work” . Pembelajaran merupakan bentuk nyata dari ide atau gagasan yang telah dirancang sebelumnya untuk mendukung pendidikan individu. Menurut Said Hamid Hasan (2002), dua persoalan utama dalam implementasi kurikulum adalah karakteristik kurikulum dan kemampuan guru. Karakterisktik kurikulum yang sistematis dan flexible akan membantu guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai di kelas, sedangkan guru harus mampu menyelaraskan kemampuan yang dimilikinya dengan membuat metode pembelajaran yang menarik dan sesuai di kelas. Faktor-faktor yang mampu mempengaruhi implementasi kurikulum bagi guru antara lain, kreativitas, kecakapan, kesungguhan, dan ketekunan guru. Tabel 1 Hubungan Model Pembelajaran dalam Filosofi dan Teori Pendidikan Filosofi Teori Pendidi

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan Materi Pengembangan kurikulum di perguruan tinggi saat ini adalah desain kurikulum berbasis kompetensi (SK Mendiknas 232/u/2000 dan 045/U/2002). Bahkan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah juga tengah menerapkan desain kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi sendiri memiliki arti pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dikuasai dalam pembelajaran. Kompetensi juga dapat diartikan kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran (Ditjen Dikdasmen). Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam mencapai suatu kompetensi adalah pengembangan materi. Merujuk pada model pengembangan kurikulum Tyler, hal yang harus dilakukan setelah memperoleh target suatu kompetensi, perlu dibuat atau dirancang suatu materi yang sesuai. Materi sendiri dapat diartikan sebagai isi pembelajaran yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan nilai-sikap. Sebagai pengembang kurikulum tentu harus membuat kera

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kompetensi Lulusan Prodi Pengembangan kurikulum pada perguruan tinggi saat ini merujuk pada desain kurikulum berbasis kompetensi (SK Mendiknas 232/u/2000 dan 045/U/2002). Bahkan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah juga tengah menerapkan desain kurikulum berbasis kompetensi. Hal ini dikarenakan kurikulum berbasis kompetensi memiliki prasyarat adanya rumusan kompetensi lulusan atau standar kompetensi sebagai acuan untuk pengembangan aspek-aspek kurikulum lainnya. Lalu bagaimanakah merumuskan kompetensi lulusan tersebut? Sumber penetuan rumusan kompetensi sebenarnya berpijak pada model kurikulum Tyler. Pertama, menentukan visi, misi, dan tujuan dari prodi. Kedua, menentukan kompetesi lulusan prodi yang diharapkan. Terakhir, membuat materi perkuliahan yang sesuai. Sedangkan penilaian rumusan kompetensi dilihat sebaliknya, jadi sejauh mana materi perkuliahan mampu mencapai kompetensi lulusan prodi dan apakah telah sesuai dengan visi dan misi prodi. Kompetensi sendiri memil

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Model Pengembangan Kurikulum Model adalah kontruksi yang bersifat teoritis dari konsep dasar. Secara istilah model juga berarti gambaran terhadap suatu konsep yang abstrak. Tujuan menggunakan model dalam pengembangan kurikulum adalah memberikan ulasan tentang keseluruhan proses kurikulum. Namun, bisa juga hanya memberikan ulasan tentang mekanisme perkembangannya saja. Berikut ini beberapa model pengembangan kurikulum yang dikembangkan oleh beberapa  ahli. 1.       Model Tyler Model Tyler berpedoman pada tujuan pendidikan di sekolah yang ingin dicapai. Kemudian dari tujuan tersebut dibuat target /tujuan yang berupa pengalaman pendidikan yang akan diterima siswa. Melakukan pengelolaan terhadap pengalaman belajar tersebut. Terakhir melakukan evaluasi terhadap target / tujuan yang belum tercapai selama proses pendidikan. 2.       Model Hilda Taba Model Hilda Taba memiliki konsep yang lebih kompleks. Pada model ini tujuan